Senin, 13 Agustus 2012

KPK Nyatakan tak ada Menteri Jadi Tersangka


foto diambil dari : http://batamtoday.com


Editor oleh : REPUBLIKA.CO.ID, 


JAKARTA -- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi, mengatakan tidak ada menteri yang bakal dijadikan tersangka oleh KPK. Johan mengoreksi pernyataan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, yang mengatakan dalam waktu dekat akan ada menteri yang menjadi tersangka. 

"Seperti yang sudah disampaikan, saat itu Pak Bambang mengatakan hal tersebut karena sedang menjawab pertanyaan mengapa KPK tidak menetapkan menteri sebagai tersangka saat masih aktif," ujar Johan, Ahad (12/8).

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan bakal ada menteri aktif yang jadi tersangka. Ia mengatakan hal itu  dalam diskusi bertajuk 'Eksistensi KPK dalam Pemberantasan Korupsi' di kantor KPK, Jakarta, Selasa (7/8). "Mudah-mudahan ada menteri (jadi tersangka) dalam beberapa bulan ke depan," kata Bambang tanpa menyebutkan siapa menteri yang tengah dibidik.

Perkataan Bambang itu menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut. Pramono mengapresiasi KPK karena berani menjerat sejumlah pejabat tinggi yang terlibat korupsi. Namun, menurut Pramono, KPK kerap menjerat para pejabat tersebut saat mereka non-job atau tidak aktif lagi.

Rasa Senang dan Kaget Mawarnai Jokowi Ketika Diundang Senior

Joko Widodo, atau yang dikenal Jokowi, calon gubernur DKI Jakarta, tampak melakukan Shalat bersama saat acara ramah tamah dan buka puasa bersama pensiunan pegawai pemda DKI pendukung Jokowi (P3J), di Hotel 678, jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur, Sabtu (11/8/2012) malam.

Editor Oleh : KOMPAS.com Robertus Belarminus | Minggu, 12 Agustus 2012 | 06:43 WIB


JAKARTA Calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi, mengaku senang mengikuti undangan ramah tamah dan buka puasa bersama dari Pensiunan Pegawai Pemda DKI Pendukung Jokowi (P3J), di Hotel 678, Jakarta Timur. Menurutnya, para pensiunan pegawai Pemda DKI Jakarta itu, merupakan senior-seniornya.

"Ya senang banget. Ini kan para pensiunan ya, saya sangat menghargai. Saya bersyukur karena yang mengundang itu senior-senior," ujar Jokowi, kepada wartawan, di sela-sela acara ramah tamah dan buka puasa bersama pensiunan pegawai pemda DKI pendukung Jokowi (P3J), di Hotel 678, jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur, Sabtu (11/8/2012) malam.

Menurutnya, para pensiunan pegawai Pemda DKI itu sudah memiliki pengalaman yang banyak. Melalui mereka, Jokowi mengatakan akan belajar mengenai berbagai hal. "Saya bisa juga minta masukan, mengenai birokrasi di DKI, dan hal-hal yang berkaitan dengan kepemerintahan di DKI seperti apa. Beliau-Beliau inikan sudah pengalaman di luar kepala," ujar calon gubernur Jakarta itu.

Jokowi mengaku kaget dengan undangan tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih atas acara tersebut. "saya kaget karena yang mengundang itu PNS DKI Jakarta. Saya memang orang yang hobinya bertanya. Saya yakni bahwa input-input yang diberikan kepada saya sangat besar manfaatnya," tambah Jokowi.

Selain itu, pada saat acara, dalam sambutan Jokowi sempat berguyon dengan peserta acara. Ia bercerita mengenai jadwal undangan yang ditujukan baginya yang sangat padat. "Satu hari bisa sampai 143 tempat undangan. Saya bingung, paling di bulan Ramadhan ini 14 tempat saja saya bisa. Kalau hari-hari biasa bisa 20 tempat," kata Jokowi.

"Itu waktu di Ciracas, sampai malam masih ditunggu, udah mau jam satu. Saya mikir, wong saya juga kurus jelek begini yang ditunggu apa," ungkap Jokowi bercerita, yang kemudian di sambut gelak tawa hadirin.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, tampak Jokowi turut menikmati hidangan buka puasa. Setelah itu, calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menyempatkan diri melakukan shalat bersama dengan beberapa pensiunan. Usai melaksanakan shalat, Jokowi kemudian meninggalkan tempat acara.

Minggu, 12 Agustus 2012

PKS Pilih Foke, Jokowi: Apa Saya Kurang Ganteng?

foto diambil dari : http://www.harianjogja.com




Editor : TEMPO.CO, Jakarta


Keputusan Partai Keadilan Sejahtera untuk mendukung pasangan calon Gubernur DKI Jakarta dan wakilnya, Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli menutup kesempatan bagi calon gubernur Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi untuk mendapatkan tambahan partai penyokong.

"(Kami) inginnya koalisi dengan partai yang lain juga," kata Jokowi kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Namun, lantaran PKS sudah mengambil sikap untuk mendukung calon gubernur lainnya, maka satu-satunya peluang untuk berkoalisi adalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pencoblosan nanti. "Nanti koalisi partainya di TPS saja," ujarnya.

Menurut Wali Kota Surakarta ini, selama ini dukungan dari partai pengusungnya, PDIP dan Gerindra sudah cukup mumpuni. Buktinya, lanjut Jokowi, ia dan pasangannya -Basuka Tjahja Purnama, memperoleh suara terbanyak pada Pilkada Putaran Pertama kemarin.

Selama ini, Jokowi mengatakan sudah melakukan komunikasi intensif dengan partai lainnya. Namun ia mengaku tak tahu apa penyebab tidak adanya koalisi yang terbangun dengan partai selain PDIP dan Gerindra tadi.

"Tanya ke partai. Kok tidak mau sih ama Jokowi-Basuki? apa kurang ganteng?" ujarnya berkelakar.

Jokowi Merasa Dikeroyok Karena Tak Dapat Koalisi Partai

foto diambil dari : http://www.thejakartapost.com


 Editor oleh :


TEMPO.CO, Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera, Sabtu 11 Agustus 2012 ini, resmi menyatakan dukungannya pada pasangan Gubernur Jakarta inkumben, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Dengan demikian, seluruh partai besar di Ibukota telah menetapkan dukungannya pasca putaran pertama Pemilihan Gubernur Jakarta. Demokrat, Golkar, PPP,PAN dan PKS, semua mendukung Foke.

Calon Gubernur DKI, pemenang putaran pertama, Joko Widodo, mengaku sedikit khawatir melihat perkembangan politik terbaru ini. Dia hanya disokong oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra. "Ya khawatir. Saya dikeroyok yang gede-gede," kata Joko pada Tempo di Hotel Atlet Century, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Joko mengaku sebenarnya sudah membuka komunikasi politik dengan Golkar, PPP dan PKS menjelang putaran kedua pilkada Jakarta. Dia bahkan langsung bertandang ke kediaman Hidayat Nur Wahid, calon Gubernur Jakarta dari PKS, pasca pemungutan suara, pertengahan Juli 2012 lalu. Tapi usahanya sia-sia. 

Joko mengaku akan menghormati keputusan semua partai politik di Jakarta ini. Untuk mengantisipasi minimnya dukungan partai, Joko mengaku akan memperbanyak kunjungan langsung ke warga Jakarta. Dia tetap optimistis bisa memenangkan putaran kedua 20 September 2012 depan. »Akan ada kejutan, lihat saja,” katanya.

Dalam Menangani Kasus Besar, Abraham Samad Akui Pernah Diancam

Foto diambil dari : http://hukum.kompasiana.com
 
 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjal dan berlikunya dalam menangani kasus korupsi bukanlah hal mudah. Terlebih kasus yang ditangani melibatkan pihak-pihak dari partai berkuasa, pengusaha dan para perwira tinggi polisi.

Publik pun seakan dingatkan dengan kasus kriminalisasi pimpinan KPK saat terjadi peristiwa "cicak versus buaya" beberapa tahun lalu.

Di mana, pada saat itu, sejumlah pimpinan KPK diduga menjadi korban kriminalisasi setelah menetapkan status tersangka untuk pejabat publik yang memiliki pengaruh dan berhubungan dengan pihak penguasa. Bahkan acaman dan teror kerap menyatroni para penegak pemberantasan korupsi.

Menyikapi hal itu, Ketua KPK, Abraham Samad pun tak menampik soal acaman yang datang terkait penganganan sejumlah kasus korupsi.

Sejak awal ia menjadi pimpinan KPK, pria asal Makasar ini tak membantah jika ancaman-ancaman kepadanya kerap berdatangan. Kedati demikian, Abraham mengaku sudah biasa menghadapi ancaman semacam itu.

"Sejak saya sebelum menjadi Ketua KPK juga sering mendapatkan teror," ungkap Abaram saat dihubungi wartawan, Kamis (9/8/2012). Sayangnya, dia enggan membeberkan ancaman yang pernah melandanya itu.

Yang jelas, sambung Abraham, dirinya tak khawatir dengan acaman-ancaman itu. Abraham pun menegaskan jika tak akan setengah-setengah untuk mengabdikan dirinya di jalan kebenaran melalui jalur pemberantasan korupsi.

"Saya sudah katakan sejak awal bergabung dengan KPK. Saya sudah mewakafkan diri saya untuk berjuang di jalan ini (pemberantasan korupsi). Jadi saya tak takut apapun resikonya," tegasnya.

Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibawah kepemimpinan Abraham Samad dan empat orang pimpinan KPK lainnya yaitu Busyro Muqoddas, Bambang Widjodjanto, Zulkarnaen , dan Adnan Pandu Pradja, KPK telah membuat beberapa gebrakan. Yaitu, menetapkan status tersangka untuk dua orang perwira tinggi Polri aktif yaitu Irjen Pol Djoko Susilo dan Brigjen Pol Didik Purnomo dalam kasus korupsi simulator SIM di Korlantas Polri.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Brimob Bersenjata Lengkap Dampingi Anas dan Ibas di Pamekasan


Gambar diambil dari : http://www.beritajatim.com
 Editor : TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Pengawalan yang ketat mewarnai perjalanan anas dan Ibas dalam afarinya. Rombongan DPP Partai Demokrat (PD) dipimpin ketua umum Anas Urbaningrum dan sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono akan mengakhiri perjalanan Safari Ramadan 1433 H di Kabupaten Sampang, Madura, Jatim, pada Sabtu (11/8/2012).

Terlebih dahulu rombongan Anas dengan tiga busnya punya agenda Safari Ramadan di Kabupaten Pamekasan pada Jumat (10/8/2012), yakni kunjungan ke sentra garam di Desa Lembung Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat (10/8/2012).

Mulanya, setiba di depan Masjid Agung Pamekasan, sekitar 15 wartawan yang ikut dalam rombongan Anas dikejutkan dengan banyaknya anggota kepolisian dan TNI yang berjaga. Sebagian dari mereka mengenakan seragam, namun tak sedikit yang mengenakan pakaian sipil hingga batik. Bahkan, puluhan brimob di antaranya berdiri tegap dengan senjata laras panjang.

Saat Anas dan Ibas menjalankan salat Ashar di masjid tersebut, tampak sejumlah brimob yang bersenjata tadi ikut mendampingi.

Sejumlah mobil patroli polisi dan sebuah kendaraan taktis brimob berwarna hitam telah 'nangkring' di depan masjid makin membuat wartawan bertanya-tanya. "Kok polisinya banyak sekali, bawa senjata juga. Ini enggak mungkin kalau ini enggak ada apa-apa," ujar Yuda, seorang wartawan media cetak yang ikut dalam rombongan Anas.

Belum terjawab pertanyaan Yuda, rombongan Anas dan Ibas diarahkan ke sekitar 30 mobil pribadi yang telah disediakan pihak panitia untuk melanjutkan perjalanan ke sentra garam di Desa Lembung.

Kendaraan taktis, sejumlah mobil patwal, dan brimob dengan sepeda motornya, turut mengawal rombongan Anas sepanjang perjalanan ke sentra garam Desa Lembung. Hampir setiap akses jalan atau persimpangan jalan berdiri minimal seorang polisi berseragam.

Penjagaan tetap dilakukan saat rombongan berkunjung dan berbuka puasa bersama petani garam Desa Lembung selama tiga jam. Termasuk, saat rombongan Anas melanjutkan perjalanan dan kunjungan ke Pondok Pesantren Sumber Bungur. Sampai-sampai Kapolres Pamekasan ikut dalam pengamanan di ponpes tersebut.

Tidak ada gangguan keamanan hingga rombongan Anas melanjutkan perjalanan dan bermalam di Hotel New Ramayana, Jalan Trunojoyo Pamekasan pada Jumat malam. Namun, perlengkapan penjagaan keamanan seperti kendaraan taktis dan brimob bersenjata tetap mengawal di tempat tersebut.

Dalam pantauan Tribunnews.com, sepanjang perjalanan Safari Ramadan rombongan Anas dari Jakarta pada 6 Agustus lalu hingga Bangkalan Jawa Timur, belum pernah ada penjagaan seketat ini. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi pihak kepolisian maupun DPP PD tentang alasan ketatnya penjagaan ini.
Informasi yang diperoleh Tribunnews.com di lapangan, ketatnya penjagaan terhadap rombongan Anas dan putra bungsu Presiden SBY ini terkait unjuk rasa penolakan kedatangan Anas dan Ibas dan terkait ketegangan Pilkada setempat. Namun, sejumlah petugas kepolisian yang dimintai konfirmasi tidak bersedia diwawancarai.

Ibas Anas Gaet Petani Garam dengan Janji Kemakmuran Petani


Gambar dari : http://www.rmol.co




Editor : tribunnews.com, Pamekasan. - Rombongan Safari Ramadan DPP Partai Demokrat (PD) dipimpin ketua umum Anas Urbaningrum dan sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengunjungi sentra garam Pamekasan di Desa Lembung Kecamatan Galus, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat (10/8/2012).

Selain dialog dan bagi-bagi sembako gratis, Anas bersama Ibas ke sebuah tambak garam milik warga setempat untuk panen garam secara simbolis.

Tampak Anas dan Ibas bersusah payah menggunakan alat garuk garam di tepi tambak. Sampai-sampai sejumlah warga respon membantu Anas dan putra bungsu Presiden SBY memanen garam itu.

Setelah garam berwarna putih terkumpul, Anas dan Ibas memindahkannya ke sebuah wadah dan selanjutnya mereka mengangkut dengan alat pikul.

Sejumlah pengurus DPP, anggota DPR dari PD, dan warga tampak senyum-senyum menyaksikan peristiwa itu. Beda halnya dengan juru kamera dan fotografer yang sibuk membidik dan mengabadikan momen langka itu.

Saat memberikan sambutan, Anas berjanji akan membantu perbaikan nasib petani garam lokal dengan mmendorong pemerintah agar lebih perhatian terhadap petani garam lokal.